Friday, July 17, 2009

Kesaksian Clara.

"Aku tidak melakukan pelecehan apapun! Aku menolak semua tuduhan itu!!" tenang Ethan. Pengacaranya baru akan beraksi...
"Dia bersamaku semalam, bapak Hakim!! DIA BERSAMAKU, SEMALAMAN!!!" seru Laura sengit.
Hakim mengetuk palu.
"Hadirin diharapkan diam!! Lanjutkan!"
"Laki-laki ini, bersamaku semalam dan melecehkan aku!!" suara Laura terdengar begitu nyaring. ".. dan perbuatan tidak menyenangkan!!"

Gigi Salma beradu. Bitch! Aku tidak percaya grr....

Waktu pun berlalu. Laura memuntahkan kronologis kejadian yang membuat telinga Salma terasa merah. Kuhajar dia nanti! Grr....

"Saksi selanjutnya dipersilahkan masuk!"
Ethan mendongak. Salma terkesiap. Sial! Siapa lagi.... Pengacara bodoh!! Hakim sialan!!

Clara masuk dan duduk dengan anggun. Ethan mengeryit, Salma melirik Ethan yang terlihat dingin. Kasak-kusuk berdengung menggunjingkan siapa Clara dan posisi penting yang dimilikinya sejak Surya masuk ke pemerintahan.

Suara Clara terdengar bagai senandung malaikat. Salma tak henti-hentinya menggosok telinga, kelihatan banget dia alergi.
Mau apa ni orang... cari perhatian! Dia melirik Ethan yang terpaku diam. Sial! Si muka pucat itu grr... dasar playboy!! Dia pasti terlena... grr....

"Bapak Hakim..." suara Clara terdengar jernih dan tenang. "Saya yakin, seyakin-yakinnya bahwa saudari Laura berbohong."

What?! Batin Ethan.
Caper! Kutuk Salma.

"Sebab... semalam Ethan bersama saya."

WHATT!?!! Ethan melotot. Salma terkesiap. Ethan reflek melirik Salma seolah mengatakan.. She's lying!

".. dan kami melalui saat intim bersama." wajah Clara tanpa ekpresi. Dia menatap Ethan dalam. Pun wajahnya tak bersemu merah. Hakim terpana. Dia puteri Surya dan...?

WHATTT?!!!
Ethan langsung berdiri dari duduknya. Napasnya perlahan terasa sesak. Dia menatap Clara dengan tatapan tidak percaya. Pengacara Ethan mencoba mengambil alih.

"Keberatan!"
"Ditolak! Lanjutkan!"
"CLARA!!! Itu tidak benar!!" bantah Ethan.
"Tes laboratorium akan membuktikan apa yang dia lakukan pada saya, semalam."

Kerumunan berdengung. Salma meradang, Ethan membeku. Seketika dia merinding melihat tajamnya tatapan Clara. Dan untuk pertama kalinya, Ethan khawatir.