Monday, October 06, 2014

Mengapa cinta harus serumit itu? Gue suka elu. Dan elu suka gue. Seserhana itu.
--The problem is.. I do not!
Belum.. dengar, gue gak akan patah hati. Terlalu dini, sebab perjuangan belum berakhir. Ini bahkan belum dimulai.
-- Apa kamu tidak mengerti? Aku bangkrut. Pergilah sebelum mereka pun membangkrutkanmu!
Hei... gue adalah naga kecil. Dan gue gak takut pada apapun. Gue gak takut kehilangan apapun, selama itu bukan elu... I will stay beside you. No matter what.
--Stupid!
Gue rela jadi orang paling goblok sedunia, selama kita selalu bersama.


*Miss and Mister Jutek.
Episode Salma dan Bernand.
Jump! Now!
What?! Pff, after you...
Enggak bisa! Terakhir aku lompat duluan, kamu tidak!
Eehhhh... Jacky duluan. JACK!
Hahahha... don't be nervous bro, it's funn... 
NERVOUS?! I'm dying! Sal, kita baru pacaran, kalau aku 'lewat' gimana... ini 20.000 kakiii...
Siapa bilang kita sudah pacaran?! Ini peresmiannya..
WHAT?! Kurasa ini agak berlebihan, usually girls doesn't do like this. Sebaiknya kubawakan kamu bunga satu kontainer dan menghias gedung papa dengan balon.
You know I'm not a girl. Not yet. JUMP! NOW!
One minute pleaseee...
Ini sudah lima menit lima belas detik! Common!
Anggaplah ini latihan untuk foto pre weddingmu, Eth. Skydiving prewed by you and you. Huahhahahah...
Great fucking idea, Jack, THANK YOU! 
Ya! Jacky will take some pics later. NOW! Ethan!
For you, I will be a professional photographer hahhaha.... Hey! Better u have a kiss before too late hahhaha... Gotta gooo... huaaaa... hahhahaa... I'm Supermaannn... suara Jacky lenyap diketinggian. Mata Ethan hampir lompat. Keringat dingin mengucur dengan deras. Ethan memandang Salma dengan tatapan memelas... angin menyerbu mereka dengan dahsyat diketinggian.
Oke! Jack is nut. And i have a problem with gravity.
Aku tahu. Karena itu ingat parasutmu. 
Jack was rite. How about a kiss? The first and the last time, maybe... Salma melotot. Fine, bagaimana... kalau parasut utama macet?!
Masih ada parasut cadangan.
Kalau parasut cadangan pun macet?! Sal, seriously. I need a kiss before I die. Common...
DISAAT SEPERTI INI?!! Grr... 
Fine-fine-fine! Aku akan.. cium tanah duluan! (Nasib!)
Kamu tetap akan jatuh dengan aman. Salma bersiap, bibirnya menahan senyum. Aku akan menangkapmu.
Dan memelukku?!
Jika memang diperlukan... hehe... romantis, huh? Wajah Ethan sepucat kapas. Don't worry, it's horrible fun.
HORRIBLE FUN?!!! 

Salma telanjur menerjang Ethan. HUaaaaa.......



Miss & Mister Jutek, Bab 1.
Project 1: Never Been Kissed!
Kita adalah sepasang sepatu
Kita adalah bayangan yang terbelah
Kita adalah pantulan cermin
Kita adalah satu.
Aku tidak akan sudi melepaskanmu untuk apapun.
Kamu adalah hartaku. Inderaku. Semangatku.
Napasku. Jiwaku. 
Aku.


MJ - Ethan.
"Aje gilee... buku puisi! Khalil Gilbran! Khereen.... Biasa Vivid Collection!" 
"Brisik! Ini buat membangun suasana romantis. Baca nih, ini baru buku! Kata-kata: dalem, susunan kalimat: cantik, kekayaan kosa kata: jempooollll...."
"Dalem sih dalem, ngerti kagak?"
"Kagak!"
"Nah makanya, mending Vivid. Gak perlu dibaca, dingertiin, dibayangin.. udah bisa sendiri. Ini baru bukuu..."
"Reseh lo! Buang aja, buku beginian bawa kuliah! Gak malu apa elu sama bakal anak elu entar...." 

Buku 'biru' itu dibuang sembarangan.
"Nah ini, gue akan gunakan kekuatan chi gue untuk menyalurkan energi positif murni ke..."
"HOEEIII...! Buku sapa nih!" Salma melotot ke Max. Spontan jari Max menunjuk Bernand.

PENGHIANAT!!

Miss Jutek - Repack Edition

---------- Post Merged at 06:51 PM ----------

"Man, setelah gue analisa.. elu kebanyakan sial soalnya suka ngomong 'sial'. Nah to kan... mo keluar lagi,"
"Sok tewu lo! Sesial-sialnya.. I'm still the luckiest one."
"Memangg... tapi liat deh kayaknya sejak ketemu si mulut monyong, hoki elu luntur satu persatu. Selalu sial. Nembak gagal, buku porno ketimpuk,..."
"Itu karena gue sobatan sama elu, rese!"
"Well, gue memang rese. Elu bilang idiot okelah gak apa-apa... Gue rela jadi bodoh untuk temen kayak elu,"
"So sweeetttt.... bleh!"
"Jadi mulai sekarang, elo harus bilang UNTUNG! Ada kejadian sial, lo bilang UNTUNG! Musibah, bilang UNTUNG! Ngerti?!"
"Kalau gue ditolak Salma, MASA GUE BILANG UNTUNG?! Gimana sih! Penghinaan tuhh..."
"Kalau dia nolak elu, artinya itu hanya kegagalan yang tertunda. elo baca buku Khalil Gabrin kan, nah... apa beliau bilang? Kesuksesan yang tertunda kan?"
"Sok tewu lo! Tapi bener juga ya! Jadi... untung nih?"
"Cakeepp... Gitu aja susah. Puih..."
"SIAL LO LUDAHIN KAKI GUE! EIT... SUNTUNGGG....!!"


Miss Jutek - Repack Edition

Saturday, September 15, 2012

Abimayu Abi.

Sudah lama Abi memuja Clara. Dia melakukan segala hal untuk membuat Clara senang. Ketika Clara hadir dalam hidupnya, Abimayu berpikir itu adalah dermaga terakhir untuk mengakhiri statusnya sebagai seorang 'player'.

Ya, Clara memang mengakhirinya.  
Namun Clara juga melahirkan seorang Abi dalam bentuk yang baru. Clara telah mengebiri segala hal dalam benak Abi. Segala-galanya, dan selama-lamanya.

Baiklah.
Aku sudah sampai pada bab dimana Salma Dirgawijaya kubikin berantakan. Dia bangkrut, ditinggalkan, dicekal, dikalahkan dan dilucuti.  Aku ingin tahu apakah dia akan memohon kepadaku, namun sepertinya dia terlalu keras kepala dan gengsi untuk memohon kepadaku.

Aku tidak tahu bagaimana mengakhiri MMJ.. Ceritanya begitu gelap, kompleks, menakutkan dan memabukkan.  Aku menutup semua jalan, dan menanggalkan kesombongan seorang Salma.. Aku memberi kehormatan pada Bernand untuk menjadi ciuman pertamanya, namun aku memberi kesempatan kepada Ethan untuk 'melihat'.  Apakah kamu dapat menebak endingnya?  Mungkin... Tapi apakah kamu bisa menebak jalan keluarnya?  Satu-satunya jalan keluar dan kamu tidak boleh melewatkan satu paragraf pun!!

Kamu tidak akan dapat menemukan jalan keluarnya. Akan kupastikan hal itu!

Monday, August 27, 2012

Fla-Z Ferrari


“Ini kan yang kamu inginkan?” Abimayu menimang keyless mobil Fla-Z Ferrari milik Salma.  Mata Clara berbinar, Abimayu semakin sumringah.  “Lebih mudah menyita rumahnya daripada menyita mobil ini,” Abi pura-pura cemberut.  “Si jutek itu benar-benar keras kepala.”

“Mobil ini adalah lambang kebanggaan Salma. Dia mencintai mobil ini, seperti dia mencintai Ethan.” Abimayu manyun sesaat. Clara memasang senyum yang sangat menawan.. Dia meraih kunci dari jemari tangan Abi, menyentuhnya lembut.  Sentuhan itu membuat Abimayu bergetar. Gadis ini benar-benar memaku hatinya tanpa daya.  Abimayu puas memandang Clara yang berbinar, memandang keyless platinum dengan ukiran emas.  Mobil kebanggaan Salma Dirgawijaya.  Kata orang mobil ini luar biasa canggih. 

“Aku harus mereset ulang tempat duduknya.  Mobil ini sudah diprogram untuk 2 orang pengemudi.  Aku akan  meresetnya untuk kita berdua. Aku suka ruang yang lebih lapang.”

“Tidak perlu…”

“Apa?”

“Kita tidak akan menggunakan mobil ini.” Kata Clara. Dia menimang kunci itu didepan Abimayu. 

“Mobil ini luar biasa canggih, aku dapat menjajalnya di lapangan. Pasti sangat-sangat cepat.”


“Ayo.. pasang taruhannya…  Lo taruhan buat siapa?”

Meja billiard bertabur kunci mobil yang dipertaruhkan oleh para penggila billiard. Sungguh sebuah permainan seru yang membuat sakau.  Entah sudah berapa mobil dan sertifikat melayang diatas meja keramat itu.
Clara tersenyum penuh arti. Abimayu tercekat, dia seolah tahu apa yang akan dilakukan Clara.

“Jangan Clara!  Ini limited dan… oh my, ini sangat canggih! Ini luar biasa mahal….”

“Aku tahu ini sangat-sangat berharga untuk Salma, dan mungkin untukmu.  Tapi ini tidak berharga untukku, berapapun nilainya.” 

"Clara, punya uangpun aku belum tentu dapat membelinya. Karena hanya ada lima mobil di dunia, Clara!" Abimayu berusaha mencegahnyha namun Clara telanjur meletakkan kunci itu diatas meja billiard.  "CLA-ra..."

Plek...
Semua serentak memandang kearah Clara.  Kunci itu berkilau diterpa lampu.  Clara tampak begitu puas. Abimayu tidak mampu berkata-kata.  Dan, semua menahan napas sambil melotot melihat kunci mobil Fla-Z Ferrari.  Clara menghela napas penuh rasa puas yang tidak terhingga.  Jadi seperti ini menjadi seseorang yang begitu berpengaruh?

Ruangan billiard mendadak sunyi.  Keyless Entry Fla-Z telah  membungkam semua yang ada disana, dan melambungkannya pada fantasi berkendara yang begitu fantastis.  Kunci itu berkilau, teronggok diantara tumpukan kunci mobil mahal lainnya. Tapi Fla-Z adalah kendaraan yang fantastis.  Dan untuk wilayah Asia Tenggara hanya dimiliki seorang Salma Dirgawijaya.  Clara menyeringai. Tidak ada rasa penyesalan dibenaknya.

Salma akan sangat marah jika tahu mobil kesayangannya kubuang diatas meja billiard. Dia akan mengamuk, lalu….. semuanya akan berjalan sesuai rencana.


---------------------------------------


"Aku tidak perduli walaupun ini hanya satu dan satu-satunya.  Aku tidak perduli pada trilliunan rupiah yang dimilikinya.  Jika tumpukan uang itu ada didepanku, aku akan membakarnya."

Sembilan nyawa Salma.


“Dia pikir dia bisa mengalahkanku?!” Salma mondar-mandir jengkel.  “Dia harus mencoba lebih keras, karena aku punya Sembilan nyawa.”

“Hm, maaf nona.  Jika kita berpatokan pada Sembilan nyawa kucing, nyawa nona mungkin tinggal empat saja.”  Salma melotot.  Gilbert dengan sopan melanjutkan, “Nona pernah hampir mati ketika di rehab, kedua karena dikeroyok, ketiga karena masuk jurang, keempat karena diracun, kelima karena ditembak di bandara, nona. Apa nona lupa?"

"Grrr....."

"Nona..." Gilbert terlihat ragu.  "Selama ini nona selalu beruntung dapat lolos dari kematian." Salma menunggu.  "Aku kuatir..."

"Aku akan mati, begitu?!" bentaknya.  "Grr... bodoh sekali! Kamu pun takut padanya?"  Gilbert menggeleng.  "Aku takut saat-saat vital dimana nona sedang tidak beruntung..."

Karena dia mencintaimu.


“Bagaimana rasanya menjadi ‘bukan siapa-siapa'?” Clara menatap Salma datar.  “Bagaimana rasanya menjadi ‘seperti orang kebanyakan’ atau rakyat jelata – istilah yang kamu berikan pada mereka yang serba kekurangan?”

Salma terdiam. Raut wajahnya menyiratkan sejuta kegeraman. Bibirnya terkatup rapat namun dia menulikan telinganya. Kata-kata Clara terdengar begitu lembut namun menyakitkan.  Mengiris telinganya.

“Aku ikut berduka untukmu, karena kamu dan keluargamu bangkrut.” Clara berhenti sesaat dan menarik napas panjang.  Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, beberapa helai voucher makanan.  “Mungkin kamu membutuhkan ini…” dia menyodorkan voucher keatas meja. 

Serta merta Salma melotot. Trik itu berhasil membuat Salma meradang.  “Dasar dodol!  Apa kamu pikir aku tidak mampu lagi membeli makanan?!” bentaknya. Clara tersenyum.  “Aku tahu kamu mampu, kamu masih punya banyak simpanan. Tapi mungkin nanti kamu akan membutuhkan ini. Ini voucher buffet hotel bintang lima.  Kamu tidak makan makanan pinggir jalan, bukan?  Kamu dapat makan sekenyang-kenyangnya sambil meratapi asset-assetmu yang dibekukan satu demi satu.”

Salma segera berdiri. Dia sangat marah dan terhina.  “Aku tahu semua ini adalah ulahmu, dan ulah ayahmu!   Aku tidak dilahirkan untuk dikalahkan, mengerti?!”

“Tentu…” Clara menjawab santai. Dia memandang Salma dari tempat duduknya.  “Kamu berpikir kamu masih  memiliki banyak teman untuk membantumu. Seperti…. Ethan.”

“Aku bukan manusia cengeng yang perlu bantuan!  Kamu salah orang!” serunya lagi.  Giginya gemeletuk menahan geram.  Ingin rasanya ditonjoknya wajah gadis manis yang bersikap santun, namun terasa memuakkan.

“Aku menghitung setiap hari, dan kali ini aku tidak akan salah lagi.” Kata Clara gamang. “Aku sangat yakin kamu akan berlari mencari Ethan. Namun aku akan memastikan dia tidak akan mampu membantumu.”
“Kamu tidak kenal Ethan, Clara!  Hubungan kalian adalah dusta.  Kamu memalukan…” dengus Salma.  Salma memandang Clara sinis.  Dia tidak habis pikir bagaimana gadis itu menghiba cinta seorang Ethan yang jelas-jelas… bukan untuknya.

“Aku kenal Ethan.  Aku tahu dia sangat mencintaimu,” katanya tertahan.  Clara bangkit dari duduknya.  “Namun aku akan memastikan dia meninggalkanmu, karena dia mencintaimu.”

Salma menyeringai. Dia segera memutar tubuhnya.  Clara menahannya dengan kata-kata yang semakin tajam.  “Aku tahu  kamu baru mulai belajar berdoa.  Kamu akan menyebut namaku, didalam doamu.”

“Dasar plagiat, kamu baru saja mengutip kata-kata mutiaraku! Cari kata lain untuk dirimu yang memalukan!”

“Kamu harus lebih banyak berdoa, Sal.  Sebelum terlambat.”

Thursday, May 31, 2012

"Minggir, minggir... Jangan nempel-nempel gini! Lo orang menghalangi jarak tebar parfum gue, MINGGIRRR..!"

Bernand (Miss & Mister Jutek)

Thursday, November 17, 2011

Trapped 2.

Lift berhenti mendadak. BANG! SYUUTT...

"HUAAAA...." lift mendadak naik. "SIALAN LOOO...." BANG! Berhenti lagi.
Bernand menyumpah-nyumpah.
Salma mengamati apa yang bisa dilakukannya.

HATSYI!!
"Dodoll...." gerutunya. "Hei, bodi kotak!" Bernand mendelik, "Kenapa setiap aku ketemu kamu, selalu sial?" HATSYI!

Tiba-tiba lift mendadak meluncur turun. Bernand dan Salma berteriak.
"HUAATTTT...SYIII....!!! ARRGGHHH.... MAKANYA JANGAN PAKE PARFUM, DODOOOLLLL....!!"


Sementara itu, diruang kontrol lift...
"Nih tombol apaan nih..." Max memencet.
"Itu tombol naik, mas..." jelas si Kuncing.
"Ohhh... keren juga. Jadi film-film bikinnya beginian semua? Kereenn..." Max kembali memencet tombol. "Trus ini tombol apaan? Pasti danger kaaann..."
"Itu tombol turun mas..."
"OOhh.... lucu juga... hehhehe...."

Bersamaan dengan itu,
"SIAAALLLLL.....!!" Bernand berteriak sejadi-jadinya.
BANG! LIFT berhenti lagi. "Si-allhhh...."
"Lift begooo...." seru Salma. Dia memencet kode speaker. "HOI, IDUPIN LIFTNYA, BEGO! MAKANYA JANGAN BELI BARANG CHINA!!"
"Hei, ini lift buatan German, tau! Jangan menghina!"
"OH ya?!" Salma melotot. "Kok kamu tau...?!!"
Bernand baru mau menyalak tapi dia mendadak sadar, hasilnya tak ada suara yang keluar.

Salma menatapnya dengan wajah merah. Giginya gemeletuk dan tangan terkepal.
"Kemarin Boxing partner aku kabur..."
Glek!

Trapped.

"Jadi inget, Gue di dalem, Salma masuk, Gue kasih kode, lo matiin liftnya!"
"Beres man, bereess... You can count on Max!"
"Jangan salah orang! Terakhir lo trapped gue sama nenek-nenek di toilet! Najes lo.."
"Kali ini gak bakalan salah deh man! I'm watching you! Gue standby di post security. Mo stop di lantai berapa, bos?"
"Lantai paling atas! Ada gazebo! Biar romantis waktunya... Si tukang biola udah sampe?"
"Standbyyyy.....!" Max mengancungkan jempol. Bernand sumringah.
"Suruh si Kuncung nemenin lo beresin ini lift! Jangan matiin AC-nya, tar gue mampus beneran!" membaui diri sendiri, "Udah wangi belom gue, parfum mana..."
"Sebentar man, mengulik idung si Salma yang alergi cowok terlalu wangi, mendingan jangan disemprot lagi deh man..."
"Berisik lo! Mana bisa idup gue lepas dari parfum..." Crut! Cruut! Crurrrttt.."

HATSYI!! Max bersin duluan.
"Gue bawain bekal kapas, man." Bernand melotot. "Kalo2 Salma butuh buat nyumpelin idung.., sebelum elu digeplak apa pintu lift rusak."
Blak!

Beberapa saat kemudian... Ting! Pintu lift terbuka. Mata Bernand hampir loncat saking shockednya.
"LO GAK SALAH INI LIFT APA KAMAR MESUM?! KOK PAKE HIASAN SEGALA?! ANJRIT ADA SOFABED!! GRRR...."
"Lhooo... katanya mau membangun suasana romantis? Jadi gue akalin pake ini, biar lo berdua enggak capek, enggak sakittt..."
Max masuk ke dalam lift bernuansa pink dengan sofabed mini empuk.
"Liat nih, ada minuman segala. Ceritanya trapped didalam lift kan, nah ini gue siapin bekal kalo2 elu hauss..."
"GRRRR..." Wajah Bernand merah padam. Ini anak bolot bonus idiot!! Grrr....
"G-gue bis-bisa keluarin bosss...." Max gemetar dan segera memerintah anak buat untuk mengeluarkan perangkat lift nan girly.
Blak! SEjak kapan Salma sibibir monyong itu suka warna pink? Grr...


Setengah jam kemudian, lift kembali normal.
"Nah, gini kek.. bikin sealami mungkin... bego.."
Max mesem-mesem. "BERES MAN! Sono masuk...masuk kandang sono... Gue kasih kode kalo si mulut monyong dateng."
"Inget satpam gak usah sok carmuk idupin lift, sebelum gue kasih kode, lo jangan idupin!"
"You're d boss, man! Udah mo jam-nya nih. Masuk sono..."


Setelah lima kali turun naik lift dari lantai B1 sampai 35....
"Sial... si Salma kapan nyampenya nih. Masa gue turun naik lift kayak orang bloon gini... mang gue satpam apa..." Bernand berkaca. "Rambut gue mulai turun 1cm... hoe..."

Ting!
"Lantai lima belas, say...!" senyum sang tante centil. Dia memandang Bernand dari atas kebawah, "Ganteng-ganteng satpam lift. Sayanggg...."
"WHAT?! SATPAM?!" Nih orang gak tau gue siapa..
"Situ yang jagain lift kan... lantai lima belas, tolong cinta!"
"Mang gue kacung?" Bernand melotot.
"Kerja sama tante mau?!" Tante tersenyum centil sambil mengedipkan mata.

Ting!! LIft terbuka, terlihat Bernand mendorong si tante-tante jutek keluar lift.
"Jangan kasar-kasar doongg, deekkk...!"
"Lift reserved! RESERVED! Ini buat gue ajaaa..."
"Gak bisa! Tante maunya yang ini... sama adeekkk..."
"Gak bisa! Cari lift lain!"
"Tante laporin security!"
"Gue pecat securitinya kalo berani ikut campur!"
"Gak bisa... tante mau ikut..."

Ting!
Pintu lift buru-buru nutup. Bernand menghela napas lega.
"Gilaaa... ini diluar skenario! Tapi seru juga hehhehe...."
Pff, berat amat perjuangan. Ini demi Salma... kalau enggak ditangkep satu lift, nih anak gak bakalan sudi dua-duaan sama gue. Semoga berhasil...

Bernand mematut diri, "Mesti sampe jam berapa gue turun naik lift gini.. mual..."

Ponselnya mendadak berbunyi. "Hallo.. halloooo..." suara tak jelas.
TING!!
"HOOIII... mesti sampe jam berapa gue disini? Lo bilang gak jam berapa dan gak pake ngaret?! Hoi, MAX!! HUOOIII...."

HATSYI!! HATSYIIII...!! Suara bersin. Bernand menoleh. Dia melihat seseorang sedang mengucek hidung dengan wajah cemberut, "SAL-MA!"

Friday, July 17, 2009

Kesaksian Clara.

"Aku tidak melakukan pelecehan apapun! Aku menolak semua tuduhan itu!!" tenang Ethan. Pengacaranya baru akan beraksi...
"Dia bersamaku semalam, bapak Hakim!! DIA BERSAMAKU, SEMALAMAN!!!" seru Laura sengit.
Hakim mengetuk palu.
"Hadirin diharapkan diam!! Lanjutkan!"
"Laki-laki ini, bersamaku semalam dan melecehkan aku!!" suara Laura terdengar begitu nyaring. ".. dan perbuatan tidak menyenangkan!!"

Gigi Salma beradu. Bitch! Aku tidak percaya grr....

Waktu pun berlalu. Laura memuntahkan kronologis kejadian yang membuat telinga Salma terasa merah. Kuhajar dia nanti! Grr....

"Saksi selanjutnya dipersilahkan masuk!"
Ethan mendongak. Salma terkesiap. Sial! Siapa lagi.... Pengacara bodoh!! Hakim sialan!!

Clara masuk dan duduk dengan anggun. Ethan mengeryit, Salma melirik Ethan yang terlihat dingin. Kasak-kusuk berdengung menggunjingkan siapa Clara dan posisi penting yang dimilikinya sejak Surya masuk ke pemerintahan.

Suara Clara terdengar bagai senandung malaikat. Salma tak henti-hentinya menggosok telinga, kelihatan banget dia alergi.
Mau apa ni orang... cari perhatian! Dia melirik Ethan yang terpaku diam. Sial! Si muka pucat itu grr... dasar playboy!! Dia pasti terlena... grr....

"Bapak Hakim..." suara Clara terdengar jernih dan tenang. "Saya yakin, seyakin-yakinnya bahwa saudari Laura berbohong."

What?! Batin Ethan.
Caper! Kutuk Salma.

"Sebab... semalam Ethan bersama saya."

WHATT!?!! Ethan melotot. Salma terkesiap. Ethan reflek melirik Salma seolah mengatakan.. She's lying!

".. dan kami melalui saat intim bersama." wajah Clara tanpa ekpresi. Dia menatap Ethan dalam. Pun wajahnya tak bersemu merah. Hakim terpana. Dia puteri Surya dan...?

WHATTT?!!!
Ethan langsung berdiri dari duduknya. Napasnya perlahan terasa sesak. Dia menatap Clara dengan tatapan tidak percaya. Pengacara Ethan mencoba mengambil alih.

"Keberatan!"
"Ditolak! Lanjutkan!"
"CLARA!!! Itu tidak benar!!" bantah Ethan.
"Tes laboratorium akan membuktikan apa yang dia lakukan pada saya, semalam."

Kerumunan berdengung. Salma meradang, Ethan membeku. Seketika dia merinding melihat tajamnya tatapan Clara. Dan untuk pertama kalinya, Ethan khawatir.

Sunday, February 17, 2008

Ethan adalah pacar & cinta pertama Salma.
Tapi Bernand adalah ciuman pertama Salma.

KOK BISA YA?!

Februari untuk Miss & Mister Jutek.

Miss & Mister Jutek akan segera aku terbitkan.
Dalam bentuk apa, sedang aku pikirkan. Sebab aku suka hal-hal baru. Dan aku optimis cara ini akan jalan.

"Mengapa?"

Miss & Mister Jutek, beda.
Konflik tajam. Klimaks nge-boom. Jalan keluarnya...?! Asli! Butuh setengah tahun buat mencari jalan keluarnya!! 'Jalan keluar' yang hampir membuat aku sinting dan menyerah menyelesaikan sekuelnya!

Endingnya?! Jangan ditanya deh. Yang pasti, kamu tidak akan melupakan tokoh-tokoh di dalamnya. Mereka akan menggentayangimu, sama seperti mereka menggentayangiku. Heheh...

Februari ini untuk kamu. Aku akan segera melunasi hutangku. Semoga!